Sabtu, 05 Maret 2016

MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY



MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY


Pengertian model pembelajaran inquiry

“Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, pemeriksaan penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan untuk mencari atau memahami informasi.

Menurut E. Mulyasa inquiry adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Sistem belajar mengajar ini menurut siswa berpikir. Model pembelajaran ini menempatkan siswa pada situasi yang melibatkan mereka pada kegiatan intelektual, dan memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang bermakna.

Sedangkan menurut Gulo dalam bukunya Trianto mendesain model pembelajaran inovatif progresif inquiry adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Tujuan dan manfaat model pembelajaran inquiry

Seorang guru menggunakan model pembelajaran inquiry dengan tujuan agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti pemecahan masalah itu sendiri, mencari sumber dan belajar bersama di dalam kelompok. Diharapkan juga siswa mampu mengemukakan pendapatnya, berdebat, menyanggah, dan memperhatikan pendapatnya, menumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan lain sebagainya.


Tujuan pelaksanaan inquiry adalah mengarah pada peningkatan kemampuan baik dalam bentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hal ini tidak terlepas dari perencanaan (kurikulum) pengajaran, sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai sesuai pemilihan metode yang dilakukan.

Manfaat diterapkannya model pembelajaran inquiry sebagai berikut :
1) Model pembelajaran ini akan meningkat potensi intelektual siswa. Melalui model pembelajaran ini, siswa diberi kesempatan untuk mencapai dan menemukan hal-hal yang saling berhubungan melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri.
2) Jika siswa telah berhasil dalam penemuannya, ia akan memperoleh kepuasan intelektual, yang dating dari diri siswa sendiri dan merupakan suatu hadiah intrinsik.
3) Belajar bagaimana melakukan penemuan hanya dapat dicapai secara efektif melalui proses melakukan penemuan.
4) Melalui penemuan sendiri, dan menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan.

Macam-macam Pelaksanaan Model Pembelajaran Inquiry

Sund dan Trow Bridge mengemukakan tiga macam model inquiry, sebagai berikut :

1) Guide Inquiry (Inquiry terbimbing)
Pembelajaran inquiry terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inquiry yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cuku luas kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuta oleh guru , siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatankegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga siswa yang berifikir lambat atau siswa yang mempunyai intelegensi rendah tetap mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai tinggi tidak memonopoli kegiatan oleh sebab itu guru harus memiliki kemampuan mengelola kelas.

Inquiry terbimbing biasanya digunakan terutama bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri.Pada tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang disodorkan oleh guru. Pertanyaan pertanyaan pengarah selain dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat dalam LKS. Oleh sebab itu LKS dibuat khusus untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan menarik kesimpulan..

2) Modified Inquiry ( inquiry yang dimodifikasi)

Model pembelajaran inkuiri ini memiliki ciri yaitu guru hanya memberikan permasalahan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban. Disamping itu , guru merupakan nara sumber yang tugasnya hanya memberikan bantuan yang diperlukan untuk menghindari kegagalan dalam memecahkan masalah.

3) Free Inquiry (inquiry bebas)

Pada model ini siswa harus mengidentifikasikan dan merumuskan macam problema yang dipelajari dan dipecahkan. Jenis model inkuiri ini lebih bebas daripada kedua jenis inquiry sebelumnya.


d. Proses Model Pembelajaran Inquiry

Mengingat belajar proses bagi siswa dalam membangun pemahaman atau gagasan sendiri, maka kegiatan pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal itu secara lancar dan termotivasi. Suasana belajar yang diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif : mengamati, bertanya, mempertanyakan, menjelaskan, dan sebagainya. Situasi seperti itu sangat cocok dengan metode inquiry yangmemberikan kesempatan bagi siswa untuk mencari dan menemukan konsep konsep sendiri. Pembelajaran inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran inquiry

Metode inquiry memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun keunggulan metode inquiry adalah sebagai berikut :
1) Mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam setai pemecahan masalah yang dihadapi
2) Membantu dalam menggunakan ingatan, dan transfer pengetahuan pada situasi proses pengajaran
3) Mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan intuitif, dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri
4) Menumbuhkan sikap obyektif, jujur dan terbuka
5) Situasi proses belajar mengajar menjadi hidup dan dinamis

Inquiry menyediakan siswa beranekaragam pengalaman konkrit dan pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil inisiatif dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penelitian sehingga memungkinkan mereka menjadi seorang yang belajar sepanjang hayat.

Inquiry melibatkan komunikasi yang berarti tersedia dalam satu ruang, peluang dan tenaga bagi siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan yang logis, obyektif dan bermakna, dan untuk melaporkan hasil-hasil kerja siswa. Pembelajaran inquiry memungkinkan guru belajar tentang siapakah siswa mereka, apa yang siswa ketahui, dan bagaimana pikiran siswa dalam bekerja, sehingga guru dapat menjadi fasilitator yang lebih efektif berkat adanya pemahaman guru mengenai siswa mereka.

Di samping memiliki beberapa keunggulan, metode inquiry juga mempunyai kelemahan. Berikut ini kelemahan metode inquiry :
1) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang terbiasa dengan cara tradisional, merupakan beban yang memberatkan
2) Pelaksanaan pengajaran melalui metode ini, dapat memakan watu yang cukup panjang. Apalagi proses pemecahan masalah itu memerlukan pembuktian secara ilmiah
3) Proses jalannya inquiry akan menjadi terhambat, apabila siswa telah terbiasa cara belajar “nrimo” tanpa kritik dan pasif apa yang diberikan oleh gurunya
4) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. Akan tetapi justru memerlukan pengulangan dan penanaman nilai. Misalnya pada pengajaran agama, mengenai keimanan, ibadah dan akhlak.

Melihat kelemahan tersebut di atas, maka para pendidik dituntut untuk benar-benar menguasai konsep dasar serta pandai merangsang atau memberikan motivasi kepada siswa. Tujuan yang dinginkan harus benarbenar jelas serta pendidik dituntut untuk memberi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengarahkan pada tujuan. Diperlukan kombinasi dalam pembelajarannya yaitu guru tidak sepenuhnya melepas siswa untuk menemukan konsep sendiri, melainkan dapat dikolaborasikan dengan teman; untuk mengantisipasi kelas besar, maka tenaga pendidik harus disesuaikan dengan kondisi siswa, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Pada metode inquiry yang dipelajari siswa merupakan hal baru, belum diketahui sebelumnya. Oleh karena itu beberapa instruksi atau petunjuk perlu diberikan kepada siswa apabila mereka belum mampu menunjukkan ide atau gagasan. Dalam menemukan konsep yang dipelajari, sebaiknya siswa tidak tersesat atau merasa kesulitan. Bimbingan tersebut dapat dimulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan dengan memberikan sedikit informasi secara singkat.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar