METODE MIND MAPPING(PETA PIKIRAN)
Pengertian Mind Mapping (Peta Pikiran)
Metode Mind Mapping pertama kali
diperkenalkan oleh Dr. Tony Buzan pada awal tahun 1970-an. Para ahli
mengemukakan definisi Mind Mapping diantaranya sebagai berikut :
1. Tony Buzan dalam bukunya “Buku
Pintar Mind Mapp”, Mind Mapping adalah suatu cara mencatat yang kreatif,
efektif dan secara harfiah akan menmetakan pikiran-pikiran.
2. Caroline Edward, Mind Mapping adalah
cara paling efektif dan efisien untuk memasukan, menyimpan dan mengeluarkan
data dari atau ke otak. Sistem ini bekerja sesuai cara kerja alami otak kita,
sehingga dapat mengoptimalkan seluruh potensi dan kapasitas otak manusia.
3. Melvin L. Silberman, Mind Mapping adalah
cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide,
mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru.
4. Bobby De Porter, Mind Mapping (Peta
Pikiran) adalah pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan Citra Visual
dan grafis lainya untuk membentuk kesan antara otak kiri dan otak kanan yang
ikut terlibat sehingga mempermudah memasukkan informasi ke dalam otak.
Dari pemaparan diatas dapat kesimpulan
bahwa metode Mind Mapping adalah suatu teknik mencatat yang dapat
memetakan pikiran yang kreatif dan efektif serta memadukan dan mengembangkan
potensi kerja otak baik belahan otak kanan atau belahan otak kiri yang terdapat
didalam diri seseorang. Dengan menggunakan metode Mind Mapping dapat
menghasilkan catatan yang memberikan banyak informasi dalam satu halaman. Sehingga
dengan metode Mind
Mapping daftar informasi yang panjang bisa dialihkan
menjadi petakan yang berwarna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang
selaras dengan cara kerja alami otak.
Metode Mind Mapping sebagai teknik
Mencatat
Mencatat adalah suatu kegiatan untuk
mendokumentasikan informasi yang kita dengar atau pelajari agar lebih mudah di
ingat. Informasi berupa materi pelajaran yang diterima siswa dapat diingat
dengan bantuan catatan. Mind Mapping merupakan bentuk catatan yang tidak
monoton karena Mind Mapping memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan
dan saling berkaitan satu sama lain. Sehingga terjadi keseimbangan kerja kedua
belahan otak.
Pada umumnya siswa membuat catatan
tradisional dalam bentuk tulisan linier panjang yang mencakup seluruh isi
materi pelajaran, sehingga catatan terlihat sangat monoton dan membosankan.
Tidak hanya itu siswa juga mengalami kesulitan dalam mencari pokok atau point-
point materi pelajaran yang telah dipelajarinya.
Mind Mapping (peta pikiran) sebenarnya adalah suatu system
grafis yang melibatkan seluruh potensi otak kiri dan otak kanan. Belahan otak
kiri memiliki fungsi yang berbeda dengan belahan otak kanan. Otak kiri adalah
otak rasional dan otak kanan imajinatif. Belahan otak kiri memiliki kelebihan
dalam kata-kata logika, angka, analisis, dan daftar serta merupakan short
term memory. Sedangkan belahan otak kanan memiliki keunggulan dalam ritme,
kesadaran, imajinasi, mengkhayal, kreatif, warna dan dimensi serta long term
memory.
Menurut para neurolog, yang dikutip oleh
Mustamir Pedak kunci seorang yang cerdas dan kreatif adalah mengupayakan agar
otak belahan kiri dan otak belahan kanan dapat berfungsi secara maksimal dan
seimbang. Walaupun kedua belahan otak mempunyai fungsi yang berbeda, setiap
individu mempunyai kecenderungan untuk menggunakan salah satu belahan yang
dominan dalam menyelesaikan masalah hidup. Setiap belahan otak saling
mendominasi dalam aktivitas, tetapi keduanya terlibat dalam hamper semau proses
pemikiran.
Cara membuat Mind Mapping
Sebelum membuat sebuah catatan dengan
metode Mind Mapping. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain:
1) Kertas kosong tak bergaris.
2) Pena dan pensil warna.
3) Otak, dan
4) Imajinasi.
Tujuh langkah dalam membuat Mind
Mapping dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Mulailah dari bagian tengah kertas
kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Karena memulai dari tengah member
kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan
dirinya dengan lebih bebas dan alami.
2) Gunakan gambar dan foto untuk ide
sentral. Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita
menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita
tetap fokus. Membantu kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita.
3) Gunakan warna. Karena bagi otak warna
sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Mapping lebih hidup. Menambah
energi kepada pemikiran kreatif dan menyenangkan.
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke
gambar pusat dan hubungan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu
dan dua dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan
dua, tiga atau banyak hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang kita
akan lebih mudah mengerti dan mengingat.
5) Buatlah garis hubung yang melengkung,
bukan garis lurus. Karena garis lurus akan membosankan otak sedangkan garis melengkung
jauh lebih menarik bagi mata.
6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap
garis. Karena kata kunci tunggal memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind
Mapp.
7) Gunakan gambar. Karena seperti gambar
sentral, setiap gambar bermakna seribu kata.
Diatas telah dijelaskan bahwa Mind
Mapping adalah metode mencatat yang berbeda dengan mancatat secara
tradisional atau konvensional. Peta pikiran (Mind Mapping) adalah teknik
mencatat bahan yang akan dipelajari atau memproyeksikan masalah yang dihadapi
dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Adapun
perbedaan catatan biasa dengan catatan Mind Mapping adalah sebagai
berikut :
Berdasarkan uraian diatas, dapat
dikatakan juga Mind Mapping dalah suatu teknik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual. Dengan memadukan seseorang untuk mengatur
dan mengingat segala bentuk informasi baik secara lisan atau tertulis. Dengan
adanya kombinasi simbol, warna, dan bentuk akan memudahkan otak dalam menyerap
informasi yang diiterima dibandingkan menggunakan catatan biasa.
Manfaat Metode Mind Mapping (Peta
Pikiran)
Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki
dalam bukunya yang berjudul Quantum Learning, manfaat Mind Mapping adalah
sebagai berikut:
1) Fleksibel
Jika seseorang pembicara teringat untuk
menjelaskan suatu hal tentang pemikiran, anda dapat dengan mudah menambahkannya
ditempat yang sesuai dalam peta pikiran anda tanpa harus kebingungan.
2) Memusatkan Perhatian
Tidak perlu berfikir untuk menangkap
setiap kata yang dibicarakan, sebaliknya anda dapat berkonsentrasi pada gagasannya.
3) Meningkatkan Pemahaman
Ketika membaca suatu tulisan, peta
pikiran akan meningkat pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang yang
sangat berarti nantinya.
4) Menyenangkan
Imajinasi dan kreativitas tidak terbatas.
Dan hal ini menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar