Minggu, 13 Maret 2016

METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA



METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA


Pengertian metode pembelajaran tutor sebaya

Metode tersebut merupakan pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil dengan seorang peserta didik yang prestasinya lebih tinggi dalam kelompoknya itu memberi bantuan atau menjadi pendidik bagi peserta didik yang lain yang sekelompok. Karena dengan bantuan teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya juga lebih mudah dipahami, dan di antara mereka tidak ada rasa segan, rendah diri dan malu. Jadi proses belajarnya dapat berjalan lebih efektif.

Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Kelompok Kecil

Ciri-ciri kelompok, yaitu:
1) Mempunyai keanggotaan yang jelas.
2) Ada kesadaran kelompok
3) Mempunyai tujuan bersama.
4) Saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan.
5) Ada interaksi dan komunikasi antar anggota.
6) Ada tindakan bersama.


Setelah kelompok kecil terbentuk dengan memenuhi ciri-ciri sebagaimana yang telah disebutkan di atas, maka timbul masalah yang harus dipecahkan oleh guru, yaitu bagaimana caranya agar kelompok itu dapat berperan positif dan produktif dalam proses belajar-mengajar. Kualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positif dan produktif, jika kelompok itu:
1) Mempunyai iklim yang hangat, artinya terjadi hubungan yang akrab di antara sesama anggota.
2) Sangat kohesif, artinya terjadi hubungan yang erat dan kompak di antara anggota kelompok.
3) Ada rasa tanggung jawab yang tinggi pada para anggotanya.
4) Ada rasa keanggotaan yang kuat pada para anggotanya.
Dalam kelompok yang mempunyai kualitas seperti disebutkan di atas itu dapat diciptakan iklim yang positif, artinya para siswa dapat saling membantu dalam pelajaran atau pelaksanaan tugas, saling menghargai atau menghormati satu dengan yang lainnya, sama-sama terbuka dalam tukar pikiran, dan sama-sama bertanggung jawab terhadap tugas-tugas individual maupun tugas-tugas bersama. Dengan kata lain, kelompok itu dapat merupakan wahana yang efektif dalam proses belajar-mengajar.

Dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan, guru berperan sebagai:
1) Organisator kegiatan belajar-mengajar.
2) Sumber informasi bagi siswa.
3) Pendorong bagi siswa untuk belajar.
4) Orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta memberikan bantuan yang sesuai dengan bantuan siswa.
5) Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa.
6) Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa lain: ini berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari kesepakatan bersama sebagaimana siswa lain melakukannya.


Pengajaran kelompok kecil ialah kegiatan guru dalam pengajaran dengan cara menghadapi banyak siswa yang masing-masing mempunyai kesempatan untuk bertatap muka dengan guru secara kelompok. Dengan kata lain, dalam pengajaran kelompok kecil ini guru mengadakan kegiatan belajar-mengajar dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif belajar dalam kelompok kecil, dan untuk memberikan bantuan atau bimbingan, guru tidak menghadapi siswa secara perorangan, tetapi secara kelompok.

Maka dengan adanya metode pembelajaran secara kelompok dan adanya penjelasan tugas pendidik dalam pembelajaran tersebut, dapat dipahami bahwa sumber belajar tidak selalu dari pendidik. Akan tetapi bisa berasal dari orang lain yang bukan pendidik yaitu teman. Teman yang dijadikan sumber di sini adalah yang mempunyai kemampuan yang lebih pandai, atau sering disebut dengan tutor. Ada dua macam tutor yaitu tutor sebaya (pengajar dan pembelajar dari usia yang sama) dan tutor kakak (pengajar lebih tua dari pembelajar).

Pembelajaran di dalam skripsi ini dibatasi hanya mengenai pembelajaran tutor sebaya karena peserta dalam kelompok yang dibentuk adalah teman yang mempunyai umur yang sama.

Dalam kelompok kecil yang telah dibentuk pendidik telah membagi tiap kelompok terdapat peserta didik yang mempunyai kemampuan yang lebih pandai mengenai dribble dalam sepak bola. Di sini tutor menjelaskan kepada temannya yang sekelompok bagaimana cara melakukan dribble yang baik dan sesuai dengan teori yang telah dijelaskan oleh pendidik sebelumnya. Penjelasan tutor sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan pendidik. Peserta didik dapat melihat masalah dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.

Kelebihan tutor sebaya dalam pendidikan yaitu dalam penerapan tutor sebaya peserta didik dilatih untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan yang tinggi. Metode pembelajaran tutor sebaya ini mempunyai tujuan penting dalam kelompok, dapat melatih tanggung jawab individu dan memberikan pengajaran kepada peserta didik untuk saling membantu satu sama lain dan saling mendorong untuk melakukan usaha yang maksimal.

Dengan menggunakan tutor sebaya dalam kelompok kecil, mempunyai fungsi antara lain membantu peserta didik yang kurang mampu agar mudah memahami pelajaran, peserta didik yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu lagi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas. Dalam hal ini tutor maupun yang ditutori sama mendapatkan keuntungan. Bagi tutor akan mendapatkan pengalaman, sedangkan yang ditutori akan lebih mudah dalam
menerima pelajaran.

Di dalam pembelajaran ini peran guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing, artinya guru hanya melakukan intervensi ketika benar-benar dibutuhkan peserta didik dan memotivasi peserta didik untuk aktif belajar.

Langkah-langkah metode tutor sebaya dalam kelompok

Dalam metode pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Pemilihan materi
Memilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari peserta didik secara mandiri. Materi dibagi dalam sub-sub materi (segmen materi)

2) Pembagian kelompok
Bagilah peserta didik menjadi kelompok-kelompok yang akan disampaikan pendidik. Peserta didik yang lebih pandai dibagi dalam setiap kelompok yang akan bertindak sebagai tutor.

3) Pembagian materi
Masing-masing kelompok diberikan tugas mempelajari satu sub materi dan setiap kelompok akan dipandu oleh peserta didik yang lebih pandai (tutor).

4) Waktu
Beri peserta didik waktu yang cukup untuk persiapan baik dalam kelas maupun diluar kelas.

5) Diskusi kelompok
Ketika semua kelompok sedang bekerja, sebaiknya pendidik berkeliling bergantian mendatangi kelompok, dan dapat membantu apabila terjadi salah pemahaman. Tetapi tidak mencoba mengambil alih kepemimpinan kelompok.

6) Laporan tim
Setiap kelompok melalui wakil yaitu tutor menyampaikan perkembangan temannya yang ditutori serta menyampaikan kendala atau kesulitan pada saat mengajarinya mengenai dribble kepada pendidik. Pendidik bertindak sebagai narasumber utama.

7) Kesimpulan
Setelah pendidik mengetahui kendala ataupun kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik, pendidik memberikan penjelasan, dan meluruskan pemahaman peserta didik yang masih salah. Kemudian pendidik memberikan kesimpulan atas apa yang telah dipelajari.

8) Tes
Membagi soal tes dan memberikan cukup waktu bagi semua peserta didik untuk menyelesaikannya. Dengan hasil tes ini berfungsi untuk mengukur keberhasilan metode tutor sebaya dalam pembelajaran.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar