METODE
PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
Pengertian
metode pembelajaran tutor sebaya
Metode
tersebut merupakan pembelajaran yang dilakukan dalam kelompok kecil dengan
seorang peserta didik yang prestasinya lebih tinggi dalam kelompoknya itu
memberi bantuan atau menjadi pendidik bagi peserta didik yang lain yang
sekelompok. Karena dengan bantuan teman sebaya dapat menghilangkan
kecanggungan. Bahasa teman sebaya juga lebih mudah dipahami, dan di antara
mereka tidak ada rasa segan, rendah diri dan malu. Jadi proses belajarnya dapat
berjalan lebih efektif.
Pembelajaran
Tutor Sebaya dalam Kelompok Kecil
Ciri-ciri
kelompok, yaitu:
1)
Mempunyai keanggotaan yang jelas.
2)
Ada kesadaran kelompok
3)
Mempunyai tujuan bersama.
4)
Saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan.
5)
Ada interaksi dan komunikasi antar anggota.
6)
Ada tindakan bersama.
Setelah
kelompok kecil terbentuk dengan memenuhi ciri-ciri sebagaimana yang telah
disebutkan di atas, maka timbul masalah yang harus dipecahkan oleh guru, yaitu bagaimana
caranya agar kelompok itu dapat berperan positif dan produktif dalam proses
belajar-mengajar. Kualitas kelompok diharapkan dapat berperan secara positif
dan produktif, jika kelompok itu:
1)
Mempunyai iklim yang hangat, artinya terjadi hubungan yang akrab di antara sesama
anggota.
2)
Sangat kohesif, artinya terjadi hubungan yang erat dan kompak di antara anggota
kelompok.
3)
Ada rasa tanggung jawab yang tinggi pada para anggotanya.
4)
Ada rasa keanggotaan yang kuat pada para anggotanya.
Dalam
kelompok yang mempunyai kualitas seperti disebutkan di atas itu dapat
diciptakan iklim yang positif, artinya para siswa dapat saling membantu dalam
pelajaran atau pelaksanaan tugas, saling menghargai atau menghormati satu dengan
yang lainnya, sama-sama terbuka dalam tukar pikiran, dan sama-sama bertanggung
jawab terhadap tugas-tugas individual maupun tugas-tugas bersama. Dengan kata
lain, kelompok itu dapat merupakan wahana yang efektif dalam proses
belajar-mengajar.
Dalam
pengajaran kelompok kecil dan perorangan, guru berperan sebagai:
1)
Organisator kegiatan belajar-mengajar.
2)
Sumber informasi bagi siswa.
3)
Pendorong bagi siswa untuk belajar.
4)
Orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta memberikan bantuan yang sesuai
dengan bantuan siswa.
5)
Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa.
6)
Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa lain:
ini berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau
mencari kesepakatan bersama sebagaimana siswa lain melakukannya.
Pengajaran
kelompok kecil ialah kegiatan guru dalam pengajaran dengan cara menghadapi
banyak siswa yang masing-masing mempunyai kesempatan untuk bertatap muka dengan
guru secara kelompok. Dengan kata lain, dalam pengajaran kelompok kecil ini
guru mengadakan kegiatan belajar-mengajar dengan cara memberi kesempatan kepada
siswa untuk aktif belajar dalam kelompok kecil, dan untuk memberikan bantuan
atau bimbingan, guru tidak menghadapi siswa secara perorangan, tetapi secara
kelompok.
Maka
dengan adanya metode pembelajaran secara kelompok dan adanya penjelasan tugas
pendidik dalam pembelajaran tersebut, dapat dipahami bahwa sumber belajar tidak
selalu dari pendidik. Akan tetapi bisa berasal dari orang lain yang bukan
pendidik yaitu teman. Teman yang dijadikan sumber di sini adalah yang mempunyai
kemampuan yang lebih pandai, atau sering disebut dengan tutor. Ada dua macam
tutor yaitu tutor sebaya (pengajar dan pembelajar dari usia yang sama) dan
tutor kakak (pengajar lebih tua dari pembelajar).
Pembelajaran
di dalam skripsi ini dibatasi hanya mengenai pembelajaran tutor sebaya karena
peserta dalam kelompok yang dibentuk adalah teman yang mempunyai umur yang
sama.
Dalam
kelompok kecil yang telah dibentuk pendidik telah membagi tiap kelompok
terdapat peserta didik yang mempunyai kemampuan yang lebih pandai mengenai dribble
dalam sepak bola. Di sini tutor menjelaskan kepada temannya yang sekelompok
bagaimana cara melakukan dribble yang baik dan sesuai dengan teori yang
telah dijelaskan oleh pendidik sebelumnya. Penjelasan tutor sebaya kepada
temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan pendidik. Peserta didik dapat
melihat masalah dengan cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa dan mereka
menggunakan bahasa yang lebih akrab.
Kelebihan
tutor sebaya dalam pendidikan yaitu dalam penerapan tutor sebaya peserta didik
dilatih untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan yang tinggi. Metode
pembelajaran tutor sebaya ini mempunyai tujuan penting dalam kelompok, dapat
melatih tanggung jawab individu dan memberikan pengajaran kepada peserta didik
untuk saling membantu satu sama lain dan saling mendorong untuk melakukan usaha
yang maksimal.
Dengan
menggunakan tutor sebaya dalam kelompok kecil, mempunyai fungsi antara lain
membantu peserta didik yang kurang mampu agar mudah memahami pelajaran, peserta
didik yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu lagi untuk bertanya dan
mengeluarkan pendapat secara bebas. Dalam hal ini tutor maupun yang ditutori
sama mendapatkan keuntungan. Bagi tutor akan mendapatkan pengalaman, sedangkan
yang ditutori akan lebih mudah dalam
menerima
pelajaran.
Di
dalam pembelajaran ini peran guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing,
artinya guru hanya melakukan intervensi ketika benar-benar dibutuhkan peserta
didik dan memotivasi peserta didik untuk aktif belajar.
Langkah-langkah
metode tutor sebaya dalam kelompok
Dalam
metode pembelajaran tutor sebaya dalam kelompok diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1)
Pemilihan materi
Memilih
materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari peserta didik secara
mandiri. Materi dibagi dalam sub-sub materi (segmen materi)
2)
Pembagian kelompok
Bagilah
peserta didik menjadi kelompok-kelompok yang akan disampaikan pendidik. Peserta
didik yang lebih pandai dibagi dalam setiap kelompok yang akan bertindak
sebagai tutor.
3)
Pembagian materi
Masing-masing
kelompok diberikan tugas mempelajari satu sub materi dan setiap kelompok akan
dipandu oleh peserta didik yang lebih pandai (tutor).
4)
Waktu
Beri
peserta didik waktu yang cukup untuk persiapan baik dalam kelas maupun diluar
kelas.
5)
Diskusi kelompok
Ketika
semua kelompok sedang bekerja, sebaiknya pendidik berkeliling bergantian
mendatangi kelompok, dan dapat membantu apabila terjadi salah pemahaman. Tetapi
tidak mencoba mengambil alih kepemimpinan kelompok.
6)
Laporan tim
Setiap
kelompok melalui wakil yaitu tutor menyampaikan perkembangan temannya yang
ditutori serta menyampaikan kendala atau kesulitan pada saat mengajarinya
mengenai dribble kepada pendidik. Pendidik bertindak sebagai narasumber
utama.
7)
Kesimpulan
Setelah
pendidik mengetahui kendala ataupun kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik,
pendidik memberikan penjelasan, dan meluruskan pemahaman peserta didik yang
masih salah. Kemudian pendidik memberikan kesimpulan atas apa yang telah
dipelajari.
8)
Tes
Membagi
soal tes dan memberikan cukup waktu bagi semua peserta didik untuk
menyelesaikannya. Dengan hasil tes ini berfungsi untuk mengukur keberhasilan
metode tutor sebaya dalam pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar