METODE
RESITASI
Pengertian
Metode Resitasi
Pemberian
tugas atau resitasi adalah terjemahan dari bahasa Inggris to cite yang
artinya mengutip, yaitu siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian
pelajaran itu dari buku-buku tertentu, lalu belajar sendiri dan berlatih hingga
siap sebagaimana mestinya. Adapun pengertian lain metode resitasi adalah cara
menyajikan bahan pelajaran di mana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya
untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk
mempertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk
memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran
yang akhirnya membuat kesimpulan tertentu.
Metode
ini populer dengan sebutan pekerjaan rumah (PR), sebetulnya bukan hanya di
rumah, tetapi dapat dikerjakan di sekolah, di halaman, di perpustakaan,
laboratorium, ruang-ruang praktikum dan lain sebagainya untuk kemudian
dipertanggung jawabkan kepada guru.
Dengan
kata lain, pengertian metode resitasi tidak dibatasi oleh tempat di mana siswa
mengerjakannya namun lebih merujuk pada tujuan pemberian tugas dalam kegiatan
belajar mengajar.
Fungsi
Metode Resitasi
Teknik
metode resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil
belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama
melakukan tugas. Menurut Roestiyah, bahwa dengan resitasi, maka siswa terangsang
untuk meningkat belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani
bertanggung jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal itu diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya, dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif.
bertanggung jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal itu diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya, dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif.
Zuhairini
dkk berpendapat bahwa resitasi berfungsi sebagai berikut:
1)
Resitasi sangat baik diterapkan, apabila guru mengharapkan agar semua
pengetahuan yang telah diterima siswa lebih lengkap.
2)
Untuk membangkitkan aktivitas murid belajar sendiri tentang suatu masalah
dengan mempelajari, membaca sendiri, mengerjakan soalsoal sendiri dan mencoba
sendiri mempraktekkan pengetahuannya.
3)
Untuk merangsang siswa lebih aktif, kreatif dan rajin belajar.
Prinsip-Prinsip
Metode Resitasi
Pemberian
tugas (resitasi) tersebut dalam prinsipnya dapat dilakukan dalam beberapa hal
yaitu :
1)
Murid diberi tugas untuk mempelajari bagian dari suatu buku teks, baik secara
kelompok atau secara perorangan, diberi waktu tertentu untuk mengerjakannya
kemudian murid yang bersangkutan mempertanggungjawabkannya.
2)
Murid diberi tugas untuk melaksanakan sesuai tujuannya yaitu melatih mereka
dalam hal yang bersifat kecakapan mental dan motorik.
3)
Murid diberi tugas untuk melaksanakan eksperimen.
4)
Murid diberi tugas untuk mengatasi masalah tertentu / problem sloving dengan
cara memecahkannya dengan tujuan agar murid biasa berpikir ilmiah (logis dan
sistematis) dalam memecahkan suatu masalah.
5)
Murid diberi tugas untuk melaksanakan proyek, dengan tujuan agar murid-murid
membiasakan diri bertanggung jawab terhadap penyelesaian suatu masalah, yang
telah disediakan dan bagaimana mengolah selanjutnya.
Macam-macam
Metode Resitasi
Metode
Resitasi merupakan selingan kegiatan belajar mengajar yang dapat dapat
berbentuk pekerjaan rumah. Tugas semacam ini dapat dikerjakan di luar jam
pelajaran, di rumah maupun sebelum pulang, sehingga dikerjakan bersama teman.
Menurut
Roestiyah, bahwa resitasi biasa diberikan dalam bentuk daftar sejumlah
pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu, atau satu perintah yang harus
dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat
juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain, dapat ditugaskan untuk
mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu
dan bias juga melakukan eksperimen.
Langkah-langkah
Metode Resitasi
Metode
Resitasi (pemberian tugas) diberikan kepada siswa tidak boleh terlalu sering.
Sebab hal tersebut dapat menyebabkan siswa mengalami kesukaran dan kesulitan
dalam belajar. Apalagi jika setiap guru mata pelajaran memberikan tugas semua,
maka siswa akan merasa terbebani. Oleh karena itu, untuk menghindarkan masalah tersebut,
resitasi mempunyai tiga fase:
1) Fase
pemberian tugas (Pendahuluan)
Tugas
yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
a)
Tujuan harus dirumuskan secara spesifik
b)
Tugas-tugas yang diberikan harus jelas arahnya
c)
Para siswa harus diberikan petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaannya untuk
menghindarkan kebingungan mereka
d)
Pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang pokok dengan tidak menghilangkan
aspek-aspek lainnya yang berkaitan.
2)
Fase pelaksanaan tugas (belajar)
Pada
fase ini siswa melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan dan petunjuk yang
diberikan guru. Siswa dibimbing dan diawasi guru dan diberikan dorongan
sehingga anak mau bekerja, diusahakan dikerjakan sendiri oleh siswa tidak
menyuruh orang lain. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil yang ia peroleh
dengan baik dan sistematis.
3)
Fase pertanggungjawaban tugas (Evaluasi)
Hal
yang harus dilakukan pada fase ini: laporan siswa, ada tanya jawab atau diskusi
kelas, dan penilaian hasil tugas siswa baik tes maupun non tesatau cara
lainnya.
Tahapan-tahapan
resitasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik, jika tidak didukung dengan
langkah-langkah yang baik. Berkaitan dengan hal ini, Armai Arif menentukan
beberapa langkah metode resitasi sebagai berikut:
1)
Merumuskan tujuan secara operasional atau spesifik tentang target yang akan
dicapai.
2)
Memperkirakan apakah tujuan itu dapat dicapai dalam batas-batas waktu tertentu.
3)
Tenaga serta sarana yang tersedia.
4)
Dapat mendorong siswa secara aktif dan kreatif untuk mempelajari dan
mempraktekkan pelajaran yang telah diberikan, agar siswa mempunyai pengetahuan.
Kelebihan
dan Kekurangan Metode Resitasi
Metode
resitasi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Segi positif atau kelebihannya
yaitu :
1)
Baik sekali untuk mengisi waktu luang (senggang) dengan hal-hal yang
konstruktif.
2)
Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode
ini murid-murid harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
3)
Memberi kebiasaan murid untuk giat belajar.
4)
Memberikan tugas murid yang bersifat praktis, umpamanya membuat laporan tentang
kegiatan peribadatan di daerah masingmasing, kegiatan amaliah sosial dan
sebagainya.
Sedangkan
sisi negatif atau kelemahannya yaitu:
1)
Seringkali tugas di rumah itu di kerjakan oleh orang lain, sehingga murid tidak
tahu menahu tentang tugas itu, yang berarti pelajaran tidak dapat tercapai.
2)
Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan
dan minat belajar.
3)
Seringkali murid tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin
hasil pekerjaan temannya.
4)
Apabila tugas itu terlalu banyak/berat, akan mengganggu keseimbangan mental
murid yang bersangkutan.
Pelaksanaan
Metode Resitasi
Metode
Resitasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan belajar, baik perorangan
atau kelompok. Adapun pelaksanaan yang ditempuh dalam metode ini antara lain:
1)
Pendahuluan
Pada
langkah ini perlu mempersiapkan mental murid untuk menerima tugas yang akan
diberikan kepada mereka pada pelajaran inti, untuk itu perlu memberikan
kejelasan tentang suatu bahan pelajaran yang dilaksanakan dengan metode ini,
diberikan contohcontoh yang serupa dengan tugas jika keterangan telah cukup.
2)
Pelajaran inti
Guru
memberikan tugas, murid melaporkan hasil kerja mereka sementara guru mengadakan
koreksi terhadap tugas-tugas tersebut, dan bila ditemukan kesalahan maka perlu
diadakan diskusi.
3)
Penutup
Pada
langkah ini muris bersama guru mengecek kebenaran sementara murid disuruh
mengulangi tugas itu kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar