Sabtu, 05 Maret 2016

METODE RESITASI



METODE RESITASI


Pengertian Metode Resitasi

Pemberian tugas atau resitasi adalah terjemahan dari bahasa Inggris to cite yang artinya mengutip, yaitu siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian pelajaran itu dari buku-buku tertentu, lalu belajar sendiri dan berlatih hingga siap sebagaimana mestinya. Adapun pengertian lain metode resitasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran di mana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk mempertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran yang akhirnya membuat kesimpulan tertentu.

Metode ini populer dengan sebutan pekerjaan rumah (PR), sebetulnya bukan hanya di rumah, tetapi dapat dikerjakan di sekolah, di halaman, di perpustakaan, laboratorium, ruang-ruang praktikum dan lain sebagainya untuk kemudian dipertanggung jawabkan kepada guru.

Dengan kata lain, pengertian metode resitasi tidak dibatasi oleh tempat di mana siswa mengerjakannya namun lebih merujuk pada tujuan pemberian tugas dalam kegiatan belajar mengajar.

Fungsi Metode Resitasi

Teknik metode resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas. Menurut Roestiyah, bahwa dengan resitasi, maka siswa terangsang untuk meningkat belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani
bertanggung jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal itu diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya, dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif.

Zuhairini dkk berpendapat bahwa resitasi berfungsi sebagai berikut:
1) Resitasi sangat baik diterapkan, apabila guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterima siswa lebih lengkap.
2) Untuk membangkitkan aktivitas murid belajar sendiri tentang suatu masalah dengan mempelajari, membaca sendiri, mengerjakan soalsoal sendiri dan mencoba sendiri mempraktekkan pengetahuannya.
3) Untuk merangsang siswa lebih aktif, kreatif dan rajin belajar.

Prinsip-Prinsip Metode Resitasi

Pemberian tugas (resitasi) tersebut dalam prinsipnya dapat dilakukan dalam beberapa hal yaitu :
1) Murid diberi tugas untuk mempelajari bagian dari suatu buku teks, baik secara kelompok atau secara perorangan, diberi waktu tertentu untuk mengerjakannya kemudian murid yang bersangkutan mempertanggungjawabkannya.
2) Murid diberi tugas untuk melaksanakan sesuai tujuannya yaitu melatih mereka dalam hal yang bersifat kecakapan mental dan motorik.
3) Murid diberi tugas untuk melaksanakan eksperimen.
4) Murid diberi tugas untuk mengatasi masalah tertentu / problem sloving dengan cara memecahkannya dengan tujuan agar murid biasa berpikir ilmiah (logis dan sistematis) dalam memecahkan suatu masalah.
5) Murid diberi tugas untuk melaksanakan proyek, dengan tujuan agar murid-murid membiasakan diri bertanggung jawab terhadap penyelesaian suatu masalah, yang telah disediakan dan bagaimana mengolah selanjutnya.


Macam-macam Metode Resitasi

Metode Resitasi merupakan selingan kegiatan belajar mengajar yang dapat dapat berbentuk pekerjaan rumah. Tugas semacam ini dapat dikerjakan di luar jam pelajaran, di rumah maupun sebelum pulang, sehingga dikerjakan bersama teman.

Menurut Roestiyah, bahwa resitasi biasa diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu, atau satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain, dapat ditugaskan untuk mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu dan bias juga melakukan eksperimen.


Langkah-langkah Metode Resitasi

Metode Resitasi (pemberian tugas) diberikan kepada siswa tidak boleh terlalu sering. Sebab hal tersebut dapat menyebabkan siswa mengalami kesukaran dan kesulitan dalam belajar. Apalagi jika setiap guru mata pelajaran memberikan tugas semua, maka siswa akan merasa terbebani. Oleh karena itu, untuk menghindarkan masalah tersebut, resitasi mempunyai tiga fase:

1) Fase pemberian tugas (Pendahuluan)
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
a) Tujuan harus dirumuskan secara spesifik
b) Tugas-tugas yang diberikan harus jelas arahnya
c) Para siswa harus diberikan petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaannya untuk menghindarkan kebingungan mereka
d) Pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang pokok dengan tidak menghilangkan aspek-aspek lainnya yang berkaitan.

2) Fase pelaksanaan tugas (belajar)
Pada fase ini siswa melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan dan petunjuk yang diberikan guru. Siswa dibimbing dan diawasi guru dan diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja, diusahakan dikerjakan sendiri oleh siswa tidak menyuruh orang lain. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematis.

3) Fase pertanggungjawaban tugas (Evaluasi)
Hal yang harus dilakukan pada fase ini: laporan siswa, ada tanya jawab atau diskusi kelas, dan penilaian hasil tugas siswa baik tes maupun non tesatau cara lainnya.

Tahapan-tahapan resitasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik, jika tidak didukung dengan langkah-langkah yang baik. Berkaitan dengan hal ini, Armai Arif menentukan beberapa langkah metode resitasi sebagai berikut:
1) Merumuskan tujuan secara operasional atau spesifik tentang target yang akan dicapai.
2) Memperkirakan apakah tujuan itu dapat dicapai dalam batas-batas waktu tertentu.
3) Tenaga serta sarana yang tersedia.
4) Dapat mendorong siswa secara aktif dan kreatif untuk mempelajari dan mempraktekkan pelajaran yang telah diberikan, agar siswa mempunyai pengetahuan.


Kelebihan dan Kekurangan Metode Resitasi

Metode resitasi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Segi positif atau kelebihannya yaitu :
1) Baik sekali untuk mengisi waktu luang (senggang) dengan hal-hal yang konstruktif.
2) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini murid-murid harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
3) Memberi kebiasaan murid untuk giat belajar.
4) Memberikan tugas murid yang bersifat praktis, umpamanya membuat laporan tentang kegiatan peribadatan di daerah masingmasing, kegiatan amaliah sosial dan sebagainya.

Sedangkan sisi negatif atau kelemahannya yaitu:
1) Seringkali tugas di rumah itu di kerjakan oleh orang lain, sehingga murid tidak tahu menahu tentang tugas itu, yang berarti pelajaran tidak dapat tercapai.
2) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan minat belajar.
3) Seringkali murid tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin hasil pekerjaan temannya.
4) Apabila tugas itu terlalu banyak/berat, akan mengganggu keseimbangan mental murid yang bersangkutan.

Pelaksanaan Metode Resitasi

Metode Resitasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan belajar, baik perorangan atau kelompok. Adapun pelaksanaan yang ditempuh dalam metode ini antara lain:

1) Pendahuluan
Pada langkah ini perlu mempersiapkan mental murid untuk menerima tugas yang akan diberikan kepada mereka pada pelajaran inti, untuk itu perlu memberikan kejelasan tentang suatu bahan pelajaran yang dilaksanakan dengan metode ini, diberikan contohcontoh yang serupa dengan tugas jika keterangan telah cukup.

2) Pelajaran inti
Guru memberikan tugas, murid melaporkan hasil kerja mereka sementara guru mengadakan koreksi terhadap tugas-tugas tersebut, dan bila ditemukan kesalahan maka perlu diadakan diskusi.

3) Penutup
Pada langkah ini muris bersama guru mengecek kebenaran sementara murid disuruh mengulangi tugas itu kembali.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar