MODEL
PEMBELAJARAN INQUIRY
Pengertian
model pembelajaran inquiry
“Inkuiri
yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, pemeriksaan
penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan untuk mencari
atau memahami informasi.
Menurut
E. Mulyasa inquiry adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Sistem
belajar mengajar ini menurut siswa berpikir. Model pembelajaran ini menempatkan
siswa pada situasi yang melibatkan mereka pada kegiatan intelektual, dan
memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang bermakna.
Sedangkan
menurut Gulo dalam bukunya Trianto mendesain model pembelajaran inovatif
progresif inquiry adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Tujuan
dan manfaat model pembelajaran inquiry
Seorang
guru menggunakan model pembelajaran inquiry dengan tujuan agar siswa
terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti pemecahan masalah itu
sendiri, mencari sumber dan belajar bersama di dalam kelompok. Diharapkan juga
siswa mampu mengemukakan pendapatnya, berdebat, menyanggah, dan memperhatikan
pendapatnya, menumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan
lain sebagainya.
Tujuan
pelaksanaan inquiry adalah mengarah pada peningkatan kemampuan baik
dalam bentuk kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hal ini tidak terlepas dari
perencanaan (kurikulum) pengajaran, sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai
sesuai pemilihan metode yang dilakukan.
Manfaat
diterapkannya model pembelajaran inquiry sebagai berikut :
1)
Model pembelajaran ini akan meningkat potensi intelektual siswa. Melalui model
pembelajaran ini, siswa diberi kesempatan untuk mencapai dan menemukan hal-hal
yang saling berhubungan melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri.
2)
Jika siswa telah berhasil dalam penemuannya, ia akan memperoleh kepuasan
intelektual, yang dating dari diri siswa sendiri dan merupakan suatu hadiah
intrinsik.
3)
Belajar bagaimana melakukan penemuan hanya dapat dicapai secara efektif melalui
proses melakukan penemuan.
4)
Melalui penemuan sendiri, dan menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh
akan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan.
Macam-macam
Pelaksanaan Model Pembelajaran Inquiry
Sund
dan Trow Bridge mengemukakan tiga macam model inquiry, sebagai berikut :
1)
Guide Inquiry (Inquiry terbimbing)
Pembelajaran
inquiry terbimbing yaitu suatu model pembelajaran inquiry yang
dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cuku luas kepada
siswa. Sebagian perencanaannya dibuta oleh guru , siswa tidak merumuskan
problem atau masalah. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas
begitu saja kegiatankegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru harus memberikan
pengarahan dan bimbingan kepada siswa dalam melakukan kegiatan-kegiatan sehingga
siswa yang berifikir lambat atau siswa yang mempunyai intelegensi rendah tetap
mampu mengikuti kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan dan siswa mempunyai
tinggi tidak memonopoli kegiatan oleh sebab itu guru harus memiliki kemampuan
mengelola kelas.
Inquiry
terbimbing
biasanya digunakan terutama bagi siswa-siswa yang belum berpengalaman belajar
dengan pendekatan inkuiri.Pada tahap-tahap awal pengajaran diberikan bimbingan
lebih banyak yaitu berupa pertanyaan-pertanyaan pengarah agar siswa mampu
menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan
permasalahan yang disodorkan oleh guru. Pertanyaan pertanyaan pengarah selain
dikemukakan langsung oleh guru juga diberikan melalui pertanyaan yang dibuat
dalam LKS. Oleh sebab itu LKS dibuat khusus untuk membimbing siswa dalam
melakukan percobaan menarik kesimpulan..
2)
Modified Inquiry ( inquiry yang dimodifikasi)
Model
pembelajaran inkuiri ini memiliki ciri yaitu guru hanya memberikan permasalahan
tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk
memperoleh jawaban. Disamping itu , guru merupakan nara sumber yang tugasnya
hanya memberikan bantuan yang diperlukan untuk menghindari kegagalan dalam
memecahkan masalah.
3)
Free Inquiry (inquiry bebas)
Pada
model ini siswa harus mengidentifikasikan dan merumuskan macam problema yang
dipelajari dan dipecahkan. Jenis model inkuiri ini lebih bebas daripada kedua
jenis inquiry sebelumnya.
d.
Proses Model Pembelajaran Inquiry
Mengingat
belajar proses bagi siswa dalam membangun pemahaman atau gagasan sendiri, maka
kegiatan pembelajaran hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan hal itu secara lancar dan termotivasi. Suasana belajar yang
diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif : mengamati, bertanya,
mempertanyakan, menjelaskan, dan sebagainya. Situasi seperti itu sangat cocok
dengan metode inquiry yangmemberikan kesempatan bagi siswa untuk mencari
dan menemukan konsep konsep sendiri. Pembelajaran inquiry merupakan
kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa
untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
Keunggulan
dan Kelemahan Model Pembelajaran inquiry
Metode
inquiry memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun keunggulan metode
inquiry adalah sebagai berikut :
1)
Mendorong siswa berpikir secara ilmiah dalam setai pemecahan masalah yang
dihadapi
2)
Membantu dalam menggunakan ingatan, dan transfer pengetahuan pada situasi
proses pengajaran
3)
Mendorong siswa untuk berfikir kreatif dan intuitif, dan bekerja atas dasar
inisiatif sendiri
4)
Menumbuhkan sikap obyektif, jujur dan terbuka
5)
Situasi proses belajar mengajar menjadi hidup dan dinamis
Inquiry
menyediakan
siswa beranekaragam pengalaman konkrit dan pembelajaran aktif yang mendorong
dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa untuk mengambil inisiatif dalam
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan
penelitian sehingga memungkinkan mereka menjadi seorang yang belajar sepanjang
hayat.
Inquiry
melibatkan
komunikasi yang berarti tersedia dalam satu ruang, peluang dan tenaga bagi
siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pandangan yang logis, obyektif dan
bermakna, dan untuk melaporkan hasil-hasil kerja siswa. Pembelajaran inquiry
memungkinkan guru belajar tentang siapakah siswa mereka, apa yang siswa
ketahui, dan bagaimana pikiran siswa dalam bekerja, sehingga guru dapat menjadi
fasilitator yang lebih efektif berkat adanya pemahaman guru mengenai siswa
mereka.
Di
samping memiliki beberapa keunggulan, metode inquiry juga mempunyai
kelemahan. Berikut ini kelemahan metode inquiry :
1)
Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang. Bagi guru yang terbiasa dengan
cara tradisional, merupakan beban yang memberatkan
2)
Pelaksanaan pengajaran melalui metode ini, dapat memakan watu yang cukup
panjang. Apalagi proses pemecahan masalah itu memerlukan pembuktian secara
ilmiah
3)
Proses jalannya inquiry akan menjadi terhambat, apabila siswa telah terbiasa
cara belajar “nrimo” tanpa kritik dan pasif apa yang diberikan oleh gurunya
4)
Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. Akan tetapi justru memerlukan
pengulangan dan penanaman nilai. Misalnya pada pengajaran agama, mengenai
keimanan, ibadah dan akhlak.
Melihat
kelemahan tersebut di atas, maka para pendidik dituntut untuk benar-benar
menguasai konsep dasar serta pandai merangsang atau memberikan motivasi kepada
siswa. Tujuan yang dinginkan harus benarbenar jelas serta pendidik dituntut
untuk memberi pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengarahkan pada tujuan.
Diperlukan kombinasi dalam pembelajarannya yaitu guru tidak sepenuhnya melepas
siswa untuk menemukan konsep sendiri, melainkan dapat dikolaborasikan dengan
teman; untuk mengantisipasi kelas besar, maka tenaga pendidik harus disesuaikan
dengan kondisi siswa, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Pada
metode inquiry yang dipelajari siswa merupakan hal baru, belum diketahui
sebelumnya. Oleh karena itu beberapa instruksi atau petunjuk perlu diberikan
kepada siswa apabila mereka belum mampu menunjukkan ide atau gagasan. Dalam
menemukan konsep yang dipelajari, sebaiknya siswa tidak tersesat atau merasa
kesulitan. Bimbingan tersebut dapat dimulai dengan mengajukan beberapa
pertanyaan dan dengan memberikan sedikit informasi secara singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar