Selasa, 08 Maret 2016

METODE SMALL GROUP DISCUSSION



METODE SMALL GROUP DISCUSSION


Pengertian Metode Small Group Discussion

Small group discussion adalah proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Small group discussion juga berarti proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara global dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah.

Small group discussion sebagaimana pembelajaran kelompok lainnya memiliki unsur-unsur yang saling terkait, yakni:
1) Saling ketergantungan positif (positive interdependence).
Cooperative learning menghendaki adanya ketergantungan positif saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi diantara siswa.

2) Akuntabilitas individual (individual accountability)
Small group discussion menuntut adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan bahan belajar tiap anggota kelompok, dan diberi balikan tentang prestasi belajar anggotaanggotanya sehingga mereka saling mengetahui rekan yang memerlukan bantuan. Berbeda dengan kelompok tradisional, akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering dikerjakan oleh sebagian anggota. Dalam small group discussion, siswa harus bertanggungjawab terhadap tugas yang diemban masing-masing anggota.

3) Tatap muka ( face to face interaction )
Small group discussion menuntut semua anggota dalam kelompok belajar dapat saling tatap muka sehingga mereka dapat berdialog tidak hanya dengan guru tapi juga bersama dengan
teman. Interaksi semacam itu memungkinkan anak-anak menjadi sumber belajar bagi sesamanya. Hal ini diperlukan karena siswa sering merasa lebih mudah belajar dari sesamanya dari pada dari
guru.


4) Ketrampilan Sosial (Social Skill)
Unsur ini menghendaki siswa untuk dibekali berbagai ketrampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan kepada teman, mengkritik ide, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi yang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan.

5) Proses Kelompok (Group Processing)
Proses ini terjadi ketika tiap anggota kelompok mengevaluasi sejauh mana mereka berinteraksi
secara efektif untuk mencapai tujuan bersama. Kelompok perlu membahas perilaku anggota yang kooperatif dan tidak kooperatif serta membuat keputusan perilaku mana yang harus diubah atau
dipertahankan.

Tujuan Metode Small Group

Sebagai metode belajar, belajar kelompok diskusi atau small group discussion mengandung tujuan yang ingin dikembangkan. Tujuan diskusi atau small group discussion antara lain :

1) Agar siswa berbincang-bincang untuk memecahkan masalahmasalah sendiri.
2) Agar siswa berbincang-bincang mengenai masalah-masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari, dengan kehidupan mereka di sekolah, dengan sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar mereka dan sebagainya.
3) Agar siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman yang mereka atas pelajaran yang diterimanya, agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman yang lebih baik.

Sedangkan menurut Ismail SM Tujuan penerapan strategi ini adalah agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Metode small group discussion Diskusi mungkin tidak efektif untuk menyajikan informasi baru dimana peserta didik sudah dengan sendirinya termotivasi. Tetapi diskusi tampaknya sangat cocok ketika guru ingin melakukan hal-hal dibawah ini:

1) Membantu peserta didik belajar berfikir dari sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberi mereka praktek berpikir.
2) Membantu peserta didik mengevaluasi logika serta bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain
3) memberi kesempatan pada peserta didik untuk memformulasikan penerapan suatu prinsip.
4) membantu peserta didik menyadari akan suatu problem dan menformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari bacaan atau ceramah.
5) menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompoknya
6) memperoleh penerimaan bagi informasi atau teori yang mengkomunteri cerita rakyat atau kepercayaan peserta didik terdahulu
7) mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih jauh
8) memperoleh feedback yang cepat tentang seberapa jauh suatu tujuan tercapai.

Sistem pembelajaran yang baik seharusnya dapat membantu siswa mengembangkan diri secara optimal serta mampu mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Meskipun proses belajar-mengajar tidak dapat sepenuhnya berpusat pada siswa (pupil centered instruction) seperti pada sistem pendidikan terbuka, tetapi perlu diingat bahwa pada hakekatnya siswalah yang harus belajar.

Dengan demikian, proses belajar mengajar perlu berorientasi pada kebutuhan dan kemampuan siswa, misalnya dengan pendekatan “inquiry-discovery learning”. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sini harus dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berguna baginya. Guru perlu memberikan bermacam-macam situasi belajar yang memadai untuk materi yang disajikan, dan menyesuaikannya dengan kemampuan dan karakteristik serta gaya belajar siswa. Sebagai konsekuensi logisnya, guru dituntut harus kaya metodologi mengajar
sekaligus terampil menerapkannya, tidak monoton dan variatif dalam melaksanakan pembelajaran.

Peran Guru Dalam Metode Small Group

Sesuai dengan pengertian mengajar yaitu menciptakan suasana yang mengembangkan inisiatif dan tanggungjawab belajar peserta didik. Maka sikap guru hendaknya:
1) Buka mau mendengarkan pendapat peserta didik.
2) Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan bila guru atau peserta didik lain berbicara.
3) Menghargai perbedaan pendapat.
4) “Mentolelir” salah dan mendorong untuk memperbaiki.
5) Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik.
6) Memberi umpan balik terhadap hasil kerja guru.
7) Tidak terlalu cepat membantu peserta didik.
8) Tidak kikir untuk memuji atau menghargai.
9) Tidak mentertawakan pendapat atau hasil karya peserta didik sekalipun kurang berkualitas.
10)Mendorong peserta didik untuk tidak takut salah dan berani menanggung resiko.

Dalam pengajaran yang dimiliki dalam metode small group discussion, maka posisi dan peran guru harus menempatkan diri sebagai:
1) Pemimpin belajar, artinya merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan mengontrol kegiatan belajar peserta didik
2) Fasilitator belajar artinya memberikan kemudahan-kemudahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajarnya misal, menyediakan sumber dan alat belajar, menyediakan waktu belajar
yang cukup, memberi bantuan, menunjukkan jalan keluar pemecahan masalah, menengahi perdebatan pendapat dan sebagainya.
3) Moderator belajar artinya sebagai pengatur arus belajar peserta didik, guru menampung persoalan yang diajukan oleh peserta didik dan mengembalikan lagi persoalan tersebut kepada di lain, untuk dijawab dan dipecahkan. Jawaban tersebut dikembalikan kepada penannya atau kepada kelas untuk dinilai benar salahnya.
4) Motivator belajar sebagai pendorong agar peserta didik mau melakukan kegiatan belajar
5) Evaluator artinya sebagai penilai yang obyektif dan komprehensif, guru berkewajiban memantau, mengawasi, proses belajar peserta didik dan hasil belajar yang dicapainya.


Langkah-Langkah dalam Metode Small Group

Langkah-langkah penerapan metode small group discussion diantaranya :

1) Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (maksimal 5 murid) dengan menunjuk ketua dan sekretaris
2) Berikan soal studi kasus (yang dipersiapkan oleh guru) sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) & Kompetensi dasar (KD).
3) Instruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban soal tersebut
4) Pastikan setiap anggota berpartisipasi aktif dalam diskusi
5) Instruksikan setiap kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas
6) Klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut (Guru)
















5 komentar: